Tempat Berbagi Ilmu Pengetahuan Dan Saling Belajar Bersama

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 26 November 2017

PENGGUNAAN BAHASA KARO DI KALANGAN MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
       Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dipakai manusia untuk tujuan komunikasi. Oleh karena itu pengajaran Bahasa Indonesia pada hakekatnya mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.
       Fonologi adalah suatu kajian bahasa yang berusaha mengkaji bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi ujaran yang dimaksud adalah pembentukan fonem-fonem yang disatukan menjadi sebuah kata. Oleh fonologi, bunyi-bunyi ujaran ini dapat dipelajari dengan dua sudut pandang. Pertama, bunyi-bunyi ujaran dipandang sebagai media bahasa semata, tidak ubahnya seperti benda atau zat. Dengan demikian, bunyi-bunyi dianggap sebagai bahan mentah. Fonologi yang memandang bunyi-bunyi ujaran demikian disebut fonetik. Kedua, bunyi-bunyi ujaran dipandang sebagai bagian dari sistem bahasa. Bunyi-bunyi ujaran adalah unsur bahasa terkecil yang merupakan bagian dari struktur kata yang sekaligus berfungsi untuk membedakan makna.
       Bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia mempunyai jumlah yang tidak terbatas. Bunyi-bunyi tersebut berbeda kualitasnya akibat perbedaan anatomi manusia. Bunyi tersebut dapat digolongkan menjadi bunyi tidak disertai hambatan arus udara pada alat bicara yang disebut bunyi vokal dan bunyi dibentuk dengan menghambat arus udara pada alat berbicara yang disebut konsonan. Vokal dan konsonan dikategorikan sebagai fonem (Alwi dkk, 2003: 49 – 52 ). Secara universal, setiap bahasa diyakini memiliki fonem tersebut. Pembedanya hanyalah bentuk dan jumlah fonem dalam bahasa bersangkutan. Salah satunya pada bahasa karo karena ada persamaan dalam bahasa Indonesia.
Share:

Selasa, 18 Juli 2017

Total Tayangan Halaman

VISITORS

Flag Counter