BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dipakai
manusia untuk tujuan komunikasi. Oleh karena itu pengajaran Bahasa Indonesia
pada hakekatnya mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan
mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.
Fonologi adalah suatu kajian bahasa yang
berusaha mengkaji bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi
ujaran yang dimaksud adalah pembentukan fonem-fonem yang disatukan menjadi
sebuah kata. Oleh fonologi, bunyi-bunyi ujaran ini dapat
dipelajari dengan dua sudut pandang. Pertama, bunyi-bunyi ujaran dipandang
sebagai media bahasa semata, tidak ubahnya seperti benda atau zat. Dengan
demikian, bunyi-bunyi dianggap sebagai bahan mentah. Fonologi yang memandang
bunyi-bunyi ujaran demikian disebut fonetik. Kedua, bunyi-bunyi ujaran
dipandang sebagai bagian dari sistem bahasa. Bunyi-bunyi ujaran adalah unsur
bahasa terkecil yang merupakan bagian dari struktur kata yang sekaligus
berfungsi untuk membedakan makna.
Bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia mempunyai jumlah yang tidak terbatas. Bunyi-bunyi tersebut berbeda
kualitasnya akibat perbedaan anatomi manusia. Bunyi tersebut dapat digolongkan
menjadi bunyi tidak disertai hambatan arus udara pada alat bicara yang disebut
bunyi vokal dan bunyi dibentuk dengan menghambat arus udara pada alat berbicara
yang disebut konsonan. Vokal dan konsonan dikategorikan sebagai fonem (Alwi
dkk, 2003: 49 – 52 ). Secara universal, setiap bahasa diyakini memiliki fonem
tersebut. Pembedanya hanyalah bentuk dan jumlah fonem dalam bahasa
bersangkutan. Salah satunya pada bahasa karo karena ada persamaan dalam bahasa
Indonesia.